1.
Satuan Panjang (meter)
Meter pada
awalnya ditetapkan oleh Akademi Sains Prancis sebagai 1/10.000.000 jarak
sepanjang bumi dan kutub utara hingga Khatulistiwa melalui Meridian Paris pada
tahun 1791, dan pada tahun 1795 perancis menggunakan meter sebagai jarak resmi
untuk panjang. Ketidakpastian dalam mengukur jarak tersebut menyebabkan biro
berat dan ukuran Internasional menetapkan satu meter adalah jarak antara dua
garis pada batang platinum-iridium yang disimpan di Sevres Perancis tahun 1889.
Pada
tahun 1960 hingga 1970, ketika laser di perkenalkan Konferensi umum tentang
berat dan ukuran ke-11 mengganti definisi meter sebagai 1.650.763,63 kali
panjang gelombang spektrum cahaya oranye-merah atom krypton-86 dalam sebuah
ruangan vakum. Pada tahun 1983, BIPM menentukan meter sebagai jarak yang
dilalui cahay melalui vakum pada 1/299.792.458 detik kecepatan cahaya
ditetapkan sebesar 299.792.458 meter per detik. Oleh karena itu kecepatan
cahaya dalam vakum dimana saja adalah sama. Devinisi ini adalah lebih universal
dibandingkan jarak ukur lilit bumi atau panjang batang logam tertentu.
Pada tahun 1120
raja Inggris yaitu Henry 1 secara pribadi menggunakan hitung dan jempolnya
untuk menetapkan standar satuan panjang, kemudian memutuskan bahwa standar
panjang di negara itu akan diberi nama yard (3 kaki) dan akan sama dengan jarak
dari ujung hidung ke ujung lengan.
Meter asal kata
dari Yunani yaitu metron yang berarti ukuran
2.
Satuan waktu (detik)
Sebelum adanya pengukuran waktu modern
seperti zaman sekarang, arloji dan stopwatch waktu diukur menggunakan jam
matahari dan jam pasir, waktu diukur abad, tahun, bulan, minggu, jam, menit,
dan sekon atau sekon. Sebelum tahun1967, satu sekon ditetapkan sama
dengan(1/60) (1/60) (1/24) atau dengan 1/86400 hari. Jadi 1 sekon adalah
1/86400 hari.
Akan tetapi dari kemudian hari
diketahui bahwa waktu edar matahari rata-rata itu berubah dari tahun ke tahun
sehingga pada tahun 1967 ditetapkan waktu standar satu sekon adalah waktu yang
diperlukan oleh atom sesium-33 untuk melakukan getaran sebanyak 9.192.631.770
kali periode getaran radiasi dari atom sesium.
3.
Satuan Massa (kilogram)
Pada Satuan Internasional massa
dinyatakan dalam satuan koligram. Didefinisikan sebagai massa sebuah silinder
platina-iridium tertentu disimppan di Biro Internasional Poids et Mesures di
Sevres, Perancis. Standar ini ditetapkan pada tahun 1887. Penggunaan bahan
platinum-iridium sebagai standar satu kilogram karena merupakan bahan yang
stabil.
4.
Satuan Temperatur (kelvin)
Skala kelvin adalah skala suhu dimana
nol absolut di definisikan sebagai 0 K. Kelvin adalah salah satu dari tujuh
unit dasar SI. Satuan kelvin didefinisikan oleh dua fakta yaitu nol kelvindan
nol absolut, dan satu kelvin adalah pecahan 1/273,16 dari suhu termodinamika.
Skala suhu celcius sekarang didefinisikan kelvin.
Kelvin dinamakan berdasarkan mana
seorang fisikawan dan insinyur Inggris William Thomso 1st Baron Kelvin.
Perkataan kelvin sebagai unit ditulis huruf kecil (k) kecuali dalam awal
kalimat dan tidak pernah di ikuti kata dan simbol derajat, berbeda dengan
fahrenheit dan celcius. Ini karena kedua skala tersebut adalah skala
ukuran sementar kelvin adalah unit ukuran. Ketika kelvin diperkenalkan pada
tahun 1954 di Konverensi umum Ukuran dan Berat ke-10, Resolusi 3, CR 79 namanya
adalah derajat kelvin dan ditulis ᴼK, dan kata
derajat dibuang pada tahu 1967.
Sejarah Temperatur Farinhait
Ada
beberapa perdebatan mengenai bagaimana Fahrenheit memikirkan skala
temperaturnya. Ada yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol
(0 °F) dan 100 °F pada skala temperaturnya dengan cara mencatat
temperatur di luar terendah yang dapat ia ukur, dan temperatur badannya
sendiri. Temperatur di luar terendah ia jadikan titik nol yang ia ukur pada
saat musim dingin tahun 1708 menjelang tahun 1709 di kampung halamannya,
(-17.8 °C). Fahrenheit ingin menghindari suhu negatif di mana skala Ole
Rømer seringkali menunjuk temperatur negatif dalam penggunaan sehari-hari.
Fahrenheit
memutuskan bahwa suhu tubuhnya sendiri adalah 100 °F (suhu tubuh normal
adalah mendekati 98.6 °F, berarti Fahrenheit saat itu sedang demam ketika
bereksperimen atau termometernya tidak akurat). Dia membagi skala normalnya
menjadi 12 divisi, dan kemudian ke-12 divisi masing-masing dibagi lagi atas 8
sub-divisi. Pembagian ini menghasilkan skala 96 derajat. Fahrenheit menyebut
bahwa pada skalanya, titik beku air pada 32 °F, dan titik didih air pada
212 °F, berbeda 180 derajat.
Ada
pula yang menyatakan bahwa Fahrenheit menentukan titik nol (0 °F) pada
skalanya sebagai suhu di mana campuran sama rata antara es dan garam melebur
dan 96 derajat sebagai temperatur darahnya (dia pada awalnya menggunakan darah
kuda untuk menandakan skalanya). Skalanya terdiri atas 12 divisi, tapi kemudian
dia membagi masing-masing divisi menjadi 8 sub-divisi sama besar. Dan
menghasilkan 96 derajat. Dia kemudian menemukan bahwa air (tanpa campuran
apa-apa) akan membeku pada suhu 32 derajat dan mendidih pada suhu 212 derajat.
Yang
ketiga adalah cerita yang paling dikenal, seperti yang digambarkan pada serial
televisi fisika populer The Mechanical Universe. Serial itu
menyatakan bahwa Fahrenheit mengadopsi skala Romer di mana air membeku pada
suhu 7,5 derajat dan mengalikan setiap nilai dengan 4 untuk mengeliminasi
pecahan serta meningkatkan granularity dari skala tersebut (menghasilkan
30 dan 240 derajat). Kemudian dia kembali menentukan skalanya di antara titik
beku air dan temperatur normal tubuh manusia (di mana ia mengambil 96 derajat);
titik beku air ditentukan 32 derajat sehingga ada 64 interval akan membagi dua.
Sehingga ia bisa menandai garis derajat pada alatnya dengan membagi dua
interval tersebut dua kali.
Pengukurannya
tidak semuanya akurat. Dengan menggunakan skala awalnya, titik beku dan titik
didih air yang sebenarnya akan berbeda dengan 32 °F dan 212 °F.
Beberapa waktu setelah kematiannya, diputuskan untuk kembali menandakan
skalanya dengan 32 °F dan 212 °F sebagai titik beku dan titik didih
air murni yang benar. Perubahan ini memudahkan konversi dari Celsius ke
Fahrenheit dan vice versa dengan menggunakan rumus sederhana. Perubahan
ini juga menjelaskan mengapa temperatur tubuh pernah sekali ditentukan 96 atau
100 °F oleh Fahrenheit sekarang ditentukan 98,6 °F oleh banyak pihak,
walaupun nilai 98 °F akan lebih akurat.
Keempat,
adalah cerita yang tidak begitu dikenal mengenai asal muasal skala Fahrenheit.
Cerita keempat menceritakan bahwa skala Fahrenheit ditentukan Fahrenheit
sendiri yang menjadi anggota organisasi persaudaraan (tidak ada bukti yang
tentu). Dalam organisasi tersebut, ada 32 tingkat penerangan, 32 menjadi yang
tertinggi. Penggunaan kata degree (dalam bahasa Indonesia
berarti: derajat atau tingkatan) sendiri dikatakan diambil dari tingkatan dalam
organisasi tersebut. Ini mungkin suatu kebetulan, tapi tidak ada bukti yang
menunjukkan kebenaran hal tersebut .
Versi
kelima menceritakan bahwa Fahrenheit menentukan 0 derajat berdasarkan
temperatur di mana manusia akan mati beku karena kedinginan dan 100 derajat
adalah temperatur di mana manusia akan mati karena panas. Untuk alasan itu, 0
sampai 100 menunjukkan rentang di mana manusia bisa hidup.
5.
Satuan Arus (Ampere)
Arus listrik adalah banyaknya muatan
listrik yang mengalir tiap satuan waktu. Muatan listrik bisa mengalir melalui
kabel atau penghantar listrik lainnya. Pada zaman dulu, Arus konvensional
didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita sekarang tahu bahwa
arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan negatif ke arah
yang sebaliknya.
Saat arus listrik mengalir lewat suatu
kabel, maka bidang magnet akan berada di sekeliling kabel. Ampere didefinisikan
pada 1948 dari kekuatan tarik-menarik dua kabel yang berarus listrik.
1 ampere adalah arus listrik konstan
dimana jika terdapat dua kabel dengan panjang tak terhingga dengan circular
cross section?? yang dapat diabaikan, ditempatkan dengan jarak 1 meter pada
ruang hampa, akan menghasilkan gaya 2 x 107 newton per
meter.
Arus adalah banyaknya muatan yang
mengalir melalui suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus
listrik dapat diukur dalam satuan detik atau Ampere . Contoh arus
listrik dalam kehidupan sehari-hari berkisar dari yang sangat lemah dalam
satuan mikroAmpere (μA) seperti di dalam jaringan tubuh hingga arus yang
sangat kuat 1-200 kiloAmpere (kA) seperti yang terjadi pada petir . Dalam
kebanyakan sirkuit arus searah dapat diasumsikan resistansi terhadap arus
listrik adalah konstan sehingga besar arus yang mengalir dalam sirkuit
bergantung pada voltase dan resistansi sesuai dengan hukum ohm.
Arus listrik merupakan satu dari tujuh
satuan pokok dalam . Satuan internasional untuk arus listrik adalah Ampere
(A). Secara formal satuan Ampere didefinisikan sebagai arus konstan
yang, bila dipertahankan, akan menghasilkan gaya sebesar 2 x 10-7
N/m di antara dua penghantar lurus sejajar, dengan luas penampang yang dapat
diabaikan, berjarak 1 meter satu sama lain dalam ruang hampa udara.
6.
Satuan Intensitas Cahaya (candela)
Bagai cahaya, maka perlu menunggu
sampai 1909 untuk melihat awal unufikasi di tingkat Internasional, ketika
laboraturiun Amerika Serikat, Perancis, dan Inggris memutuskan untuk mengadopsi
lilin internasional yang diwalili oleh lampu pilamen karbon. Jerman pada saat
yang sama, tinggal dengan lilin Hefner, ditetapkan oleh standar api, dan setara
dengan sekitar 9/10 lilin Internasional. Tapi standar dengan menggunakan lampu
pijar dan akibatnya bergantung pada stabilitas mereka tidak akan pernah
memuaskan dan oleh karena itu, bisa hanya sementara. Disisi lain sifat hitam
yang disediakan secara teoritis sempurna, dan pada awal 1933, prinsip diadopsi
bahwa unit fotometrik baru akan didasarkan kepada emisi bercahaya hitam di suhu
beku besi platina (2045 K).
Sebelum intensitas cahaya berdasarkan
filamen api atau pijar digunakan di berbagai negara tahun 1948, awal
digantikannya lilin baru berdasarkan luminasi radiator hitam a pada suhu beku
platinum. Modifikasi ini telah disiapkan oleh Komisi internasional tentang
Penerangan dan oleh CIPM sebelim 1937, dan telah di umumkan oleh CIPM
pada tahun 1946. Saaat ini diratifikasi pada tahun 1948 oleh CGPM 9 yang
mengadopsi nama internasional baru untuk unit ini yang candela pada tahu 1967
CGPM ke-13 memberi perubahan dari definisi 1946.
Pada tahun 1979 karena kesulitan eksperimental
dalam mewujudkan radiator Plank pada suhu tinggi dan kemungkinan-kemungkinan
baru yang ditawarkan oleh radiometri, yaitu pengukuran daya radiasi optik,
mengadopsi definisi baru candela.
7.
Satuan Jumlah Zat (mole)
Mol adalah satuan dasar SI yang
mengukur jumlah zat. Istilah mol pertama kali diciptakan oleh Wilhem Ostwald
dalam bahasa Jerman pada tahun 1893, walaupun sebelumnya telah terdapat konsep
massa equivalan seabad sebelumnya. Istilah mol diperkirakan berasal dari kata
bahasa Jerman molekul. Nama gram atom dan gram molekul juga
pernah digunakan dengan artian yang sama dengan mol tetapi unutk sekarang ini
sudah tidak digunakan lagi.
Satuan mol didefinisikan sebagai jumlah
zat suatu sistem yang mengandung entitas elemeter sebanyak atom-atom yang berda
pada 12 gram karbon-12.
Terdapat miskonsepsi yang umum bahwa
mol didefinisikan menurut tetapan Avogadro (juga disebut "bilangan
Avogadro"). Namun kita tidak perlulah mengetahui jumlah atom ataupun
molekul yang ada dalam suatu zat untuk menggunakan satuan mol, dan sebenarnya
pula pengukuran jumlah zat dilakukan pertama kali sebelum adanya teori atom
modern. Definisi mutakhir mol disepakati pada tahun 1960-an. Sebelumnya,
definisi mol didasarkan pada berat atom hidrogen, berat atom oksigen, dan massa
atom relativ oksigen-16. Keempat definisi ini memiliki tingkat perbedaan yang
lebih kecil dari 1%.
Metode yang paling umum untuk mengukur
jumlah zat adalah dengan mengukur massanyadan kemudian membagi nilai massanya
dengan massa molar zat tersebut.Massa molar dapat dihitung dengan mudah dari
nilai tabulasi bobot atom dan tetapan massa molar (didefinisikan sebagai
1 g/mol). Metode lainnya meliputi penggunaan volume molar ataupun pengukuran
muatan listrik
إرسال تعليق
Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan :)