Hi sobat......! dalam postingan kali ini, saya akan memosting artikel tentang zat aditif. Apa itu ya.....
langsung aja dibaca.
Ø
Pewarna
Penambahan
bahan pewarna pada makanan dilakukan untuk beberapa tujuan, yaitu:
•
Memberi kesan menarik bagi konsumen
•
Menyeragamkan warna makanan
•
Menstabilkan warna
•
Menutupi perubahan warna selama proses pengolahan
•
Mengatasi perubahan warna selama penyimpanan.
Zat pewarna pada makanan terbagi 2 yaitu, pewarna alami dan
pewarna buatan sebagai berikut:
1. Pewarna
alami, dibuat dari ekstrak bagian –
bagian tumbuhan tertentu, misalnya warna hijau dari daun pandanatau daunsuji,
warna kuning dari kunyit, warna cokelat dari buah cokelat, warna merah daridaun
jati, warna kuning merah dari wortel.Karena jumlah pilihan warna dari zat warna
alamiterbatas maka dilakukan upaya menyintesis zat warna yang cocok untuk
makanan dari bahan – bahan kimia.
2. Pewarna
buatan/sintetik dibuat dari bahan-bahan kimia.Dibandingkan dengan pewarna
alami, pewarna sintetik memiliki kelebihan, yaitu memliki pilihan warna yang
banyak, mudah disimpan, dan lebih tahan lama.
Ø
Pemanis
Zat pemanis pada makanan terbagi 2 yaitu, pemanis alami dan
pemanis buatan sebagai berikut :
1.
Pemnis alami, dapat diperoleh dari tumbuhan,
seperti kelapa, tebu, dan aren. Selain itu, zat pemanis alami dapat pula
diperoleh dari buah-buahan dan madu. Zat pemanis alami berfungsijuga sebagai
sumber energy. Jika kita mengomsumsipemanis secara berlebihan, kita akan
mengalami resiko kegemukn. Oran-orang yang sudah gemuk badanyasebaiknya
menghindari makanan atau minuman yang mengandung pemanis alami yang terlalu
tinggi.
2.
Pemnis buatan/sintetik, pemanis ini tidak
dapat dicerna oleh manusiasehingga tidak berfungsi sebagai sumber energy. Oleh
karena itu, orang-orang memiliki penyakit kencing manis (diabetes mellitus ) biasanya mengomsumsi pemanis sintetik sebagai
pengganti pemnis alami. Contoh pemanis sintetik, yaitu sakarin, natrium
siklamat, magnesium siklamat, kalsium siklamat, aspartame, dan dulsin.
Ø
Pengawet
Zat pengawet pada makanan terbagi 2 yaiyu, pengawet alami
dan pengawet buatan sebagai berikut
1.
Pengwet alami berasal dari alam, contohnya gula
(sukrosa) yang dapat dipakai untuk mengawetkan buah-buahan (manisan) dan garam
dapur yang dapatmengawetkan ikan.
2.
Pengawetbuatan/sintetik merupakan hasil sintesis
dari bahan-bahan kimia. Contohnya, asam cuka dapat dipakai sebagai pengawet acar
dan natrium propionat atu kalsium propionat dipakai untuk mengawetkan roti dan
kue kering.Garam natrium benzoate, asam sitrat, dan asam tartratjuga biasa
dipakai untuk mengawetkan makanan. Selain zat tersebut, ada juga zat pengawet
lain, yaitu natriumnitrat atu sendawa (NaNO3) yang berfungsi untuk
menjaga agar tampilan daging tetap merah. Azsm fosfatyang biasa ditambahkan
pada beberapa minuman penyegar termasuk bahan pengawet juga.
Ø
Antioksidan
Antioksidan
adalah zat kimiayang digunakan untuk mencegah terjadinya ketengikan pada
makanan akibat proses oksidasi lemak atau minyak yang terdapat di dalam
makanan. Bahan-bahan yang sering ditambahkan antioksidan adalah lemak dan
minyak, mentega, margarin, daging olahan/awetan, ikan beku, ikan asin, dan
lain-lain. Bahan antioksidan yang diizinkan digunakan dalam makanan diantaranya
:
• Askorbat
(dalam bentuk asam sorbat, atau garam kalium,
natrium atau kalsium), yaitu antioksidan untuk kaldu (l g/kg), daging
olahan/awetan, jem, jeli dan marmalad, serta makanan bayi (500 mg/kg), ikan
beku (400 mg/kg), dan potongan kentang goreng beku (100 mg/kg).
• Butil
Hidroksianisol (BHA)
, untuk
lemak dan minyak makan serta mentega (200 mg/kg), dan margarin (100 mg/kg).
• Butil
Hidroksitoluen (BHT)
, untuk
ikan beku (1 g/kg), minyak, lemak, margarin, mentega dan ikan asin (200 mg/kg).
• Propil
galat
, untuk
lemak dan minyak makan,
•
Tokoferol,
untuk makanan bayi (300 mg/kg), kaldu (50
mg/kg), serta lemak dan minyak makan (secukupnya). margarin dan mentega (100
mg/kg)
Ø
penyedap rasa dan pemberi aroma
Di Indonesia rempah-rempah dipakai sebagai penambah cita rasa
pada makanan.Seperti, cengkeh, pala, merica, ketumbar, cabai, laos, kunyit,
bawang, dan lain sebagainya.Selain itu, ada penyedap rasa yan dan pemberi aroma
sintetik yaitu sebagai berikut :
a)
Oktil asetat, makanan akan terasa dan beraroma
seperti buah jerukjika dicampur dengan zat penyedap inti.
b)
Etil butirat, akan memberikan rasa dan aroma
seperti buah nanas pada makanan.
c)
Amil asetat, akan memberikan rasa dan aroma
seperti buah pisang.
d)
Amil valerat, jika makanan diberi zat penyedap
ini maka terasa dan beraroma seperti buah apel.
Selai pemberi aroma sintetik , pemberi aroma juga ada seperti
daun pandan.
2.Zat
aditif Di Rumah :
Ø
Bahan pembersih
Bahan pembersih yang sering
digunakan yaitu sabun. Sabun mampu mengankat kotoran
yang menepel pada kulit
atau pakaian, kemudian
melarutkannya dalam air. Selain sabun dikenal pula deterjen yang lebih
ampuh dari sabun untuk mencuci
pakaian. Kedalam deterjen ditambahkan bahan tertentu sehingga kotoran yang sudah lepas tidak menempel lagi pada cucian.
Bahan pembersih yang lain misalnya
pembersih lantai, pembersih kaca, dan lain-lain. Berikut ini diuraiakan
beberapa kelebihan dan kelemahan dari sabun dan deterjen :
1.
Sabun
Kelebihan
sabun antara lain :
a.Mencuci
dengan baik dalam air lunak,
b.Dapat
diuraikan mikroorganisme (biodegradable), sehingga tidak membentuk buih
disungai atau danau, dan
c.Jarang
menyebabkan kerusakan (alergi) kulit.Kekurangan sabun antara lain :
a.
Sukar larut dalam
air, sehingga tidak
praktis digunakan dalam mesin cuci.
b.
Diendapkan oleh air sadahdan membentuk scum. Sabun tidak akan berbuih sebelum
semua ion kalsium dan magnesium dalam air sdah diendapkan. Selain itu scum yang
terbentuk dapat menempel pada bahan cucian, seehingga pakaian menjadi kusam. c.
Tidak dapat mencuci dalam larutan yang bersifat asam.
2.
Deterjen
Kelebihan
deterjen antara lain :
a. Deterjen tidak
memiliki semua kelemahan
sabun seperti diatas. Deterjen tidak mengendap dalam air sadah dan dapat
bekerja dalam air yang cukup asam.
b.Deterjen
dapat dibuat dengan sifat-sifat khusus sesuai keperluan.Kekurangan deterjen
antara lain :
a.Limbah
deterjen menimbulkan buih disungai atau didanau, karena sisa deterjen tidak
dapat diuraikan oleh mikroorganisme (nonbiodegradable).
b.Deterjen mengandung
STTP (sodium tripolyphosphate),
yaitu suatu zat aditif untuk mengatasi keasadahan dan mencegahkotoran melekat
kembali ke bahan cucian
(redeposisi). Akan tetapi,
ternyata hal itu menimbulkan masalah, sebab fosfat
merupakan nutrisi yang diperlukan
tumbuhan. Akibatnya, limbah
deterjen akan memacu perkembangan
tumbuhan air, seperti ganggang dan eceng
gondok. Ketika tumbuhan
itu mati, selanjutnya diuraikan oleh bakteri.
Penguraian ini membutuhkan oksigen sehingga jumlah oksigen didalam air menjadi
berkurang. Akibatnya, ikan dan hewan air yang lain tidak dapat bernafas dan
akhirnya mati. Selain itu Ganggang yang menutupi permukaan air
dapat menghambatsinar matahari
untyuk masuk kedalam air. Akibatnya, tanaman air tidak dapat melakukan
fotosintesis sehingga lama-kelamaan akan mati.Selain sabun
dan deterjen dalam
rumah tangga bahan pembersih yang sering digunakan yaitu:
1.
Sampo
Sampo
menggunakan deterjen sintesis sebagai bahan pembersihnya, misalnya senyawa
natrium laurel sulfat (SLS) yang mampu mengatasi kesadahan air. Sampo untuk
rambut kering, normal, atau
berminyakhanya berbdeda dalam kosentrasinya (kepekatan)
deterjennya. Sampo untuk ranbut berminyak mempunyai
konsentrasi deterjen lebih
tinggi, sedangkan untuk rambut kering konsentrasinya lebih rendah.
Berbagai macam bahan tambahan seperti wangi-wangian, susu, madu, lemon, atau
rtamuan lainnya sebenarnya tidak banyak berpengarug pada
daya kerja sampo.
Oleh karena itu penggunaan sampo sebaiknya disesuaikan
dengan jenis rambut.
2.
Pembersih lantai
Bahan
utama dalam pembersih lantai adalah disinfektan (pembasmi kuman). Disin fektan
yang pertama digunakan dalampembersih lantai
yaitu fenol atau asam karbolat (carbolic acid). Fenol tergolong zat yang
beracun dan merusak kulit. Sekarang ini, terdapat berbagai disinfektanlain yang
lebih baik, misalnya heksil resorsinol dan kresol.
3.
Pasta gigi
Bahan
utama dalam pasta gigi adalah deterjen dan
abrasive (Penggosok seperti amplas). Salah satu deterjen yang banyak
digunakan dalam pasta
gigi adalah natrium
laurel sulfat. Abrasive yang ideal
harus cukup keras untuk membersihkan gigi, tetapi jangan terlalu keras,
sehingga tidak merusak email gigi. Abrasive yang digunakan dalam pasta gigi
diantaranya adalah silica (SiO2), kalsium karbonat (CaCO3), dan baking soda.
Untuk menguatkan gigi, pasta gigi sering dengan senyawa flourida, misalnya
natrium flourida (NaF). Senyawa flourida pada pasta gigi dapat mengubah
sebagian email gigi menjadi bahan yang lebih kuat dari pada email semula
Ø
Bahan pemutih
Pemutih pakaian
digunakan untuk menghilangkan noda membandel yang menempel pada pakaian,
serta dapat membunuh bakteri. Pemutih tersedia dalam bentuk larutan maupun
serbuk. Pemutih juga digunakan sebagai disinfektan. Pemutih yang beredar
dipasaran, umumnya mengandung senyawa hipoklorit sebagai
bahan aktifnya. Latutan
pemutih mengandung senyawa
natrium hipoklorit (NaClO) dengan kadar 5,25 % ; sedangkan serbuk pemutih
mengandund senyawa kalsium hipoklorit, Ca(ClO)2. Senyawa hipoklorit mudah
melepaskan klorin. Dalam kadar tinggi, klorin dapat merusak pakaian. Pemutih
Hipoklorit tidak baik untuk bahan
poliester, sebab lebih
memberikesan kuning daripada memutihkan. Pemutih merupakan bahan kimia yang sangat
reaktif. Mencampur bahan pemutih dengan
bahan rumah tangga lainnya dapat sangatberbahaya. Misalnya, jika pemutih
dicampur dengan pembersih kloset yang mengandung asam klorida dapat
menghasilkan gas klorin. Gas klorin dapat merusak saluran pernafasan, dan jika
kadarnya cukup besar dapat mematikan. Mencampur
pemutih dengan ammonia
juga menghasilkan gas beracun, yaitu kloramin (NH2Cl) dan hidrazin
(N2H4). Oleh karena itu jangan sekali-kali mencampur pemutih dengan bahan lain
tanpa petunjuk atau pengetahuna yang jelas.
Ø
Bahan pewangi dan pengharum
Senyawa yang digunakan sebagai bahan pewangi biasanya diperoleh dari alam, misalnya tananman melati
dan mawar. Namun para ahli juga berupaya mendapatkan senyawa buatan
(sintesis) yang lebih murah daripada yang alami. Seiring dengan
perkembangan zaman, penggunaan
ini semakin berkembang. Pewangi
atau parfum digunakan pada setiap produk, mulai dari produk kebutuhan wanita,
hingga produk kebutuhan rumah tanggaseperti
cairan pembersih bahkan
obat anti nyamuk.
Produk yang memiliki wewangian
yang khas dan menarik memang cukup digemari oleh masyarakat,
karena memang kesan
bersih, segar dan menyenangkan akan ditimbulkan dari
wewangian tersebut.Namun apakah penambahan zat pewangi atau parfum pada
beberapa produk harian
atau kosmetik tersebut
aman bagi penggunanya? Bagaimana
dengan ibu hamil yang mengirupnya apakah wangi tersebut benar-benar murni
terbuat dari campuran bunga dan buah seperti yang dicantum pada kemasan atau
pada iklan produk tersebut. Mungkinkah kita mendapatkan wewangian yang
benar-benar asli dan aman dengan harga yang sangat murah? Dibawah ini akan kita
lihat beberapa tabel yang memberikan informasi tentang kandungan wewangian
sintesis serta beberapa efek samping yang akan ditimbulkan jika terhirup dalam
jumlah yang banyak dan kontinu. Berikut ini disajikan table berbagai macam zat pewangi bahaya apabila
keracunan.
Ø
Pembasmi serangga (Insektisida)
Kita
sering menggunakan obat nyamuk untuk
mengusir nyamuk, begipun petani yang menggunakan obat pembasmi
serangga untuk membunuh belalang, atau kumbang
penggerek. Bahan Pembasmi serangga tergolong zat yang bersifat racun.
Zat ini tidak hanya beracun bagi serangga, tetapi jugabagi berbagai jenis
hewan lain, bahkan
bagi manusia. Adapun
macam-macam obat pembasmi
serangga yaitu DDT, aldrin, dieldrin, dan endrin. Meskipun demikian, obat
pembasmi serangga juga berbahaya jika digunakan secara berlebihan. Efek
samping obat pembasmi serangga dalam
dunia pertanian dapat merusak kesehatan
karena terutama kesehatan petani yang
menggunakannya. Oleh karena itu sebaiknya diperhatikan cara pengggunaannya. DDT
yang sering digunakan dirumah. Ketika memasuki rantai makanan, ini memiliki
waktu paruh hingga delapan tahun, yang berarti setengah dari dosis DDT yang
terkonsumsi baru akan terdegradasi setelah delapan tahun. Ketika tercerna oleh
hewan, DDT akan terakumulasi dalam jaringan lemak dan dalam hati. Karena
konsentrasi DDT meningkat saat ia bergerak ke atas dalam rantai makanan, hewan
predator lah yang
mengalami ancaman palingberbahaya. Populasi dari bald eagle dan
elang peregrine menurun drastis karena
DDT menyebabkan mereka menghasilkan telur dengan cangkang yang tipis dimana
telur ini tidak akan bertahan pada masa inkubasi. Singa
laut di lepas
pantai California akan
mengalami keguguran janin setelah memakan ikan yang terkontaminasi.
Bagaimana sobat..... semoga bermanfaaat, CU
Bagaimana sobat..... semoga bermanfaaat, CU
إرسال تعليق
Silahkan berkomentar dengan menggunakan bahasa yang baik dan sopan :)